Saat manusia lapar, segala perkataan, emosi, tercurah. Kenapa yah?
Siang ini, kami dikantor mendapati keterlambatan catering tiba di kantor. Hingg jam 12.15, catering yang ditunggu belum juga datang. Perut lapar, wajah manyun, muncul lah emosi-emosi jiwa. Perkataan mulai keluar dengan #*)(0#*.. Arghhh.. Jika boleh memilih, mending menahan ngantuk daripada menahan lapar. Begitulah peribahasa didunia nyata. Orang saling membunuh utk mendapatkan harta/warisan. Harta/warisan untuk apa? Untuk memuaskan hasrat dan terutama memuaskan makan.. Hmmm cukup sadis juga yah. Ketika kita masih kecil, kita sering bertengkar dengan sodara karena berebut telor setengah matang bulet warna orange.. Itu semua demi makan.. hal itu terus berkembang sejalan waktu, orang dewasa bahkan lebih parah dari anak2. Hanya karena M A K A N ...
Ohhhh 12.30 belum datang juga cateringnya. Hohoooo.. Emosi semakin memuncak. Gw melihat, banyak orang yg tadinya sabar, karena kelaparan, menahan lapar.. :d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar